Jalan Asia Afrika di Bandung adalah salah satu jalan paling terkenal dan bersejarah di Indonesia. Jalan ini menjadi saksi sejarah penting dalam perjalanan Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Selain sejarahnya yang penting dan beragam, Jalan Asia Afrika juga memiliki keindahan yang menawan. Jalan ini menjadi tempat yang populer bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana kota Bandung yang unik dan bersejarah.
Pemandangan di sepanjang Jalan Asia Afrika sangat memukau, terutama saat matahari terbit atau terbenam. Di pagi hari, jalan ini dilalui oleh banyak orang yang berolahraga seperti jogging atau bersepeda. Di siang hari, pengunjung dapat menikmati hamparan taman dan area hijau yang menyejukkan di sekitar jalan.
Di sepanjang jalan ini juga terdapat berbagai bangunan bersejarah dan monumen yang menarik perhatian, seperti Gedung Merdeka, Gedung Societeit Concordia, dan Patung Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Di malam hari, jalan ini dipenuhi oleh cahaya lampu yang membuat suasana semakin indah.
Selain itu, di sepanjang Jalan Asia Afrika juga terdapat banyak kafe dan restoran yang menawarkan berbagai hidangan lezat. Pengunjung dapat menikmati kuliner khas Bandung sambil menikmati pemandangan indah di sepanjang jalan.
Jalan Asia Afrika juga menjadi pusat aktivitas sosial dan budaya di kota Bandung. Di sekitar jalan ini sering diadakan berbagai acara seni dan budaya, seperti pameran seni, konser musik, dan festival budaya.
Daftar Isi
Sejarah Asal Usul
Sejarah Jalan Asia Afrika sangat erat kaitannya dengan sejarah Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Jalan ini menjadi saksi peristiwa penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Jalan Asia Afrika terbentang sepanjang 1,2 kilometer dari Simpang Lima sampai Alun-alun Bandung. Pada tahun 1955, jalan ini menjadi tuan rumah bagi Konferensi Asia Afrika, sebuah pertemuan antara pemimpin-pemimpin dari negara-negara di Asia dan Afrika yang baru saja merdeka dari penjajahan kolonial.
Konferensi Asia Afrika berlangsung dari tanggal 18-24 April 1955 dan dihadiri oleh 29 negara dari Asia dan Afrika. Konferensi tersebut diadakan sebagai upaya untuk memperkuat kerja sama dan solidaritas antara negara-negara baru merdeka di Asia dan Afrika dalam menghadapi tantangan global.
Sejumlah keputusan penting diambil dalam Konferensi Asia Afrika, antara lain mengenai prinsip-prinsip perdamaian dan kerjasama internasional, dukungan untuk pembebasan koloni dan bangsa yang masih dijajah, serta perlawanan terhadap segala bentuk penjajahan, imperialisme, dan diskriminasi rasial.
Setelah Konferensi Asia Afrika, Jalan Asia Afrika menjadi semakin terkenal dan menjadi salah satu landmark penting di kota Bandung. Jalan ini juga menjadi pusat pariwisata dan budaya yang penting bagi kota Bandung dan Indonesia secara keseluruhan.
Seiring dengan perjalanan waktu, Jalan Asia Afrika mengalami berbagai perubahan dan pembangunan yang mengakibatkan beberapa bangunan bersejarah di sekitar jalan ini mengalami perubahan atau bahkan tergusur. Meski begitu, sejarah dan nilai penting tetap dihargai dan dirawat oleh masyarakat Bandung dan Indonesia.
Pada masa penjajahan Belanda, Jalan Asia Afrika dikenal dengan nama Groote Postweg, yang merupakan jalan raya utama yang menghubungkan Batavia (sekarang Jakarta) dengan kota-kota di Jawa Barat. Jalan ini menjadi jalur transportasi penting untuk perdagangan dan perhubungan antar kota di Jawa Barat pada saat itu.
Pada masa pendudukan Jepang selama Perang Dunia II, Jalan Asia Afrika berubah nama menjadi Dai Nippon Road. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, nama jalan ini diubah kembali menjadi Jalan Asia Afrika untuk mengenang peristiwa penting yang terjadi di jalan ini pada tahun 1955.
Selain Konferensi Asia Afrika, Jalan Asia Afrika juga pernah menjadi saksi peristiwa penting lainnya dalam sejarah Indonesia. Pada tanggal 20 September 1946, di dekat Gedung Merdeka yang berada di sepanjang jalan ini, terjadi peristiwa Serangan Oemoem yang dilakukan oleh para pemuda Indonesia untuk melawan penjajah Belanda. Peristiwa tersebut merupakan salah satu tonggak penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, menjadi saksi penting dalam sejarah olahraga Indonesia. Pada tahun 1963, Jalan Asia Afrika menjadi rute pertama dari ajang balap sepeda internasional, Tour de Indonesia.
Sejak tahun 2005, pemerintah kota Bandung mulai melakukan pembangunan dan renovasi di sepanjang Jalan Asia Afrika untuk memperindah tampilan jalan ini dan menarik wisatawan. Pembangunan yang dilakukan termasuk pembenahan trotoar, penataan taman dan area hijau, serta perbaikan fasilitas publik di sekitar jalan ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, Jalan Asia Afrika juga menjadi salah satu lokasi utama bagi perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus, yang diadakan oleh pemerintah kota Bandung dengan mengadakan parade, pawai budaya, dan atraksi lainnya di sepanjang jalan ini.
Jalan Asia Afrika memiliki sejarah yang sangat penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Jalan ini menjadi saksi penting dalam berbagai peristiwa sejarah, dan menjadi landmark yang penting bagi kota Bandung dan Indonesia secara keseluruhan.
Bangunan Bersejarah
Jalan Asia Afrika memiliki beberapa bangunan bersejarah yang menjadi saksi peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, di antaranya adalah:
- Gedung Merdeka: Gedung Merdeka merupakan bangunan bersejarah yang menjadi tempat diadakannya Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Bangunan ini dulunya digunakan sebagai gedung bioskop dan teater pada masa kolonial Belanda, dan kemudian diubah menjadi tempat pertemuan dan konferensi.
- Gedung Societeit Concordia: Gedung Societeit Concordia merupakan gedung pertemuan yang dibangun pada tahun 1851 oleh Belanda. Gedung ini digunakan sebagai tempat pertemuan dan rekreasi bagi para elit Belanda pada masa kolonial. Pada tahun 1945, Gedung Societeit Concordia menjadi saksi peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, yaitu pidato proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan Hatta.
- Gedung Asia Afrika: Gedung Asia Afrika adalah gedung yang digunakan sebagai tempat perundingan Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Gedung ini awalnya digunakan sebagai kantor untuk perusahaan kereta api milik Belanda, namun kemudian diubah menjadi tempat perundingan internasional yang penting bagi perjuangan negara-negara yang baru saja merdeka.
- Hotel Savoy Homann: Hotel Savoy Homann adalah hotel bersejarah yang dibangun pada tahun 1939 oleh arsitek Belanda, Albert Aalbers. Hotel ini menjadi tempat menginap para delegasi Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Selain itu, Hotel Savoy Homann juga menjadi saksi peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, seperti perjuangan kemerdekaan dan masa-masa revolusi.
- Gedung De Vries: Gedung De Vries adalah gedung bersejarah yang dibangun pada tahun 1922 dan pernah digunakan sebagai kantor perusahaan asuransi milik Belanda. Gedung ini memiliki arsitektur bergaya Art Deco yang khas pada masa itu, dan menjadi saksi perjuangan Indonesia dalam merebut kemerdekaannya dari penjajahan Belanda. Saat ini, gedung ini telah diubah menjadi pusat perbelanjaan dengan tetap mempertahankan arsitektur aslinya.
- Gedung Bank Indonesia: Gedung Bank Indonesia yang terletak di Jalan Asia Afrika, merupakan bangunan bersejarah yang dibangun pada tahun 1828 dan awalnya digunakan sebagai gedung perusahaan penggilingan tebu milik Belanda. Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini diubah menjadi gedung Bank Sentral Jepang di Indonesia. Setelah kemerdekaan Indonesia, gedung ini diambil alih oleh Bank Indonesia dan digunakan sebagai kantor pusatnya hingga sekarang.
- Gedung Graha Pos Indonesia: Gedung Graha Pos Indonesia adalah gedung bersejarah yang dulunya digunakan sebagai kantor pusat Pos dan Giro. Gedung ini dibangun pada tahun 1929 dengan arsitektur bergaya Neoklasik. Gedung ini menjadi saksi perjuangan Indonesia dalam merebut kemerdekaannya dari penjajahan Belanda.
- Gedung Menara Bank Danamon: Gedung Menara Bank Danamon adalah gedung pencakar langit yang terletak di Jalan Asia Afrika. Gedung ini dibangun pada tahun 2005 dan memiliki tinggi mencapai 210 meter dengan 48 lantai. Gedung ini menjadi salah satu ikon baru kota Bandung dan juga menjadi salah satu pusat bisnis dan keuangan penting di Indonesia.
Bangunan-bangunan bersejarah di Jalan Asia Afrika tidak hanya memiliki nilai sejarah dan arsitektur yang tinggi, tetapi juga menjadi tempat wisata sejarah yang menarik bagi para wisatawan yang ingin mengenal sejarah dan budaya Indonesia.
Arsitektur
Memiliki keunikan tersendiri dalam hal arsitektur bangunan-bangunannya. Sejak masa penjajahan Belanda, Jalan Asia Afrika telah dihiasi oleh bangunan-bangunan bergaya kolonial yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Kota Bandung. Beberapa bangunan yang terkenal dengan keindahan arsitekturnya di Jalan Asia Afrika adalah sebagai berikut:
- Gedung Merdeka: Gedung ini adalah tempat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Gedung Merdeka didirikan pada tahun 1895 dan memiliki gaya arsitektur yang klasik, dengan sentuhan gaya neo-klasik.
- Hotel Savoy Homann: Hotel ini didirikan pada tahun 1939 dan menjadi salah satu hotel bersejarah di Kota Bandung. Hotel Savoy Homann memiliki desain arsitektur Art Deco yang khas, dengan aksen-aksen geometris dan ornamen-ornamen yang elegan.
- Gedung Bank Indonesia: Gedung ini dulunya adalah kantor Bank Indonesia Cabang Bandung. Bangunan ini didirikan pada tahun 1920 dan memiliki gaya arsitektur yang bercorak kolonial, dengan atap berbentuk kubah dan dinding yang tebal.
- Gedung Societeit Concordia: Bangunan ini dulunya adalah tempat berkumpulnya para pejabat Belanda pada masa kolonial. Gedung Societeit Concordia didirikan pada tahun 1904 dan memiliki desain arsitektur yang bergaya Eropa, dengan dinding-dinding putih dan detail-detail arsitektur yang indah.
- Gedung Sate: Gedung ini merupakan salah satu gedung bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ciri khas dari Jalan Diponegoro. Gedung Sate didirikan pada tahun 1920 dan memiliki gaya arsitektur yang menggabungkan antara gaya Belanda, Art Deco, dan tradisional Sunda.
Itulah beberapa bangunan bersejarah dengan arsitektur yang unik dan indah. Pengunjung dapat menikmati keindahan bangunan-bangunan ini dengan berjalan kaki atau naik kendaraan di sekitar Jalan Asia Afrika.
Kekayaan Budaya
Jalan Asia Afrika memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam dan menarik. Kekayaan budaya tersebut terlihat dari berbagai aspek, mulai dari arsitektur bangunan yang bersejarah, seni dan budaya, kuliner, hingga kerajinan tangan khas daerah.
Arsitektur bangunan di sepanjang Jalan Asia Afrika sangat khas dengan gaya kolonial Belanda yang menciptakan nuansa yang unik dan berbeda. Bangunan-bangunan bersejarah seperti Gedung Merdeka, Gedung Societeit Concordia, dan Hotel Preanger menjadi ikon dari kekayaan arsitektur di sekitar jalan ini.
Seni dan budaya juga menjadi kekayaan yang sangat penting di sepanjang Jalan Asia Afrika. Di sekitar jalan ini sering diadakan berbagai acara seni dan budaya, seperti pameran seni, pertunjukan musik dan tari tradisional, serta festival budaya yang menampilkan keanekaragaman budaya daerah Indonesia.
Selain itu, kuliner menjadi kekayaan budaya yang tak kalah menarik di sepanjang Jalan Asia Afrika. Di sekitar jalan ini terdapat berbagai jenis kuliner khas Bandung, seperti nasi goreng kambing, mie kocok, dan sate maranggi yang sangat terkenal.
Kerajinan tangan khas daerah juga menjadi kekayaan budaya yang tak boleh dilewatkan. Di sepanjang jalan ini, pengunjung dapat menemukan berbagai toko yang menjual berbagai kerajinan tangan khas daerah seperti tas kulit, kaos khas Bandung, serta kerajinan dari bambu dan rotan.
Daya Tarik
Jalan Asia Afrika memiliki banyak daya tarik yang dapat menarik minat pengunjung untuk mengunjungi tempat ini. Beberapa daya tarik tersebut adalah:
- Keunikan sejarah: Menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Indonesia yang penting. Banyak bangunan-bangunan bersejarah yang terdapat di sepanjang jalan ini, seperti Gedung Merdeka, yang menjadi tempat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Hal ini tentunya sangat menarik bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah Indonesia.
- Keindahan arsitektur: Bangunan-bangunan memiliki arsitektur khas kolonial Belanda yang sangat menarik. Beberapa bangunan yang menjadi ikon di jalan ini, seperti Gedung Merdeka, Gedung Societeit Concordia, dan Hotel Preanger. Pengunjung dapat menikmati keindahan arsitektur klasik yang menjadi ciri khas kota Bandung.
- Keindahan alam: Selain bangunan bersejarah, juga terkenal dengan keindahan alamnya. Pengunjung dapat menikmati hamparan taman dan area hijau yang menyejukkan di sekitar jalan, serta pemandangan indah saat matahari terbit atau terbenam.
- Kekayaan budaya: Memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam dan menarik. Pengunjung dapat menikmati berbagai jenis kuliner khas Bandung, seperti nasi goreng kambing, mie kocok, dan sate maranggi. Selain itu, di sekitar jalan ini juga terdapat berbagai kerajinan tangan khas daerah yang menarik.
- Aktivitas sosial dan budaya: Menjadi pusat aktivitas sosial dan budaya di kota Bandung. Di sekitar jalan ini sering diadakan berbagai acara seni dan budaya, seperti pameran seni, konser musik, dan festival budaya. Hal ini tentunya sangat menarik bagi pengunjung yang ingin merasakan suasana kreatif dan budaya Indonesia.
Jalan Asia Afrika memiliki banyak daya tarik yang dapat menarik minat pengunjung untuk mengunjungi tempat ini. Keunikan sejarah, keindahan arsitektur, keindahan alam, kekayaan budaya, dan aktivitas sosial dan budaya menjadi daya tarik yang sangat menarik bagi wisatawan yang ingin merasakan kekayaan budaya Indonesia di kota Bandung.
Fasilitas
Jalan Asia Afrika memiliki berbagai fasilitas yang dapat memudahkan pengunjung dalam menikmati tempat ini. Beberapa fasilitas yang tersedia di sekitar jalan ini adalah:
- Tempat parkir: Terdapat beberapa tempat parkir yang dapat digunakan oleh pengunjung, baik parkir mobil maupun motor. Beberapa hotel atau tempat wisata yang berada di sekitar jalan ini juga menyediakan tempat parkir untuk tamu mereka.
- Penginapan: Terkenal dengan hotel-hotel mewah yang terletak di sepanjang jalan ini. Beberapa hotel yang terkenal di antaranya adalah Hotel Grand Preanger, Hotel Savoy Homann, dan Hotel Hilton Bandung. Selain itu, terdapat juga penginapan-penginapan budget yang dapat dijangkau oleh wisatawan dengan budget terbatas.
- Restoran dan kafe: Terkenal dengan berbagai restoran dan kafe yang menawarkan kuliner khas Bandung. Beberapa tempat makan terkenal di sekitar jalan ini adalah Kafe Halaman, Depot Saboga, dan Nasi Goreng Kambing Kebon Jukut. Wisatawan dapat menikmati berbagai hidangan lezat sambil menikmati keindahan arsitektur klasik di sekitar jalan ini.
- Toilet umum: Terdapat beberapa toilet umum yang dapat digunakan oleh pengunjung di sepanjang Jalan Asia Afrika. Beberapa toilet ini tersedia di beberapa titik, seperti di sekitar Gedung Merdeka atau di taman di sepanjang jalan.
- Fasilitas olahraga: Terdapat fasilitas olahraga seperti lapangan basket dan taman untuk jogging atau berolahraga. Hal ini tentunya sangat memudahkan bagi pengunjung yang ingin menjaga kesehatan dan berolahraga selama berlibur di kota Bandung.
- Fasilitas transportasi: Dapat dijangkau dengan berbagai jenis transportasi, baik kendaraan pribadi, taksi, angkutan umum, ataupun ojek online. Terdapat juga pusat sewa mobil yang dapat dijangkau oleh pengunjung yang ingin menjelajahi Bandung dengan kendaraan pribadi.
Memiliki berbagai fasilitas yang dapat memudahkan pengunjung dalam menikmati tempat ini. Tempat parkir, penginapan, restoran dan kafe, toilet umum, fasilitas olahraga, dan fasilitas transportasi adalah beberapa fasilitas yang tersedia di sekitar jalan ini. Semua fasilitas ini dapat memudahkan pengunjung dalam menikmati keindahan dan kekayaan budaya yang terdapat di sepanjang Jalan Asia Afrika.
Cafe
Di sepanjang Jalan Asia Afrika, terdapat beberapa tempat yang menarik untuk menikmati kopi atau teh, seperti:
- Kopi Oey: Kopi Oey adalah kafe bergaya Peranakan yang terletak di Jalan Braga. Meskipun bukan di Jalan Asia Afrika, namun lokasinya yang cukup dekat dengan Jalan Asia Afrika, menjadikannya salah satu pilihan bagi para wisatawan yang ingin menikmati suasana klasik di kota Bandung. Kopi Oey menawarkan berbagai macam kopi khas Indonesia dan makanan ringan khas Peranakan.
- Toko Kopi Aroma: Toko Kopi Aroma adalah kafe yang terletak di Jalan Asia Afrika. Kafe ini menyediakan berbagai macam kopi Indonesia dan makanan ringan. Tempat ini sangat cocok bagi pecinta kopi yang ingin menikmati suasana santai di tengah kota Bandung.
- Sajiva Coffee & Ceramics: Sajiva Coffee & Ceramics adalah kafe yang terletak di Jalan Asia Afrika. Selain menawarkan berbagai macam kopi, kafe ini juga menjual keramik-keramik cantik hasil karya seniman lokal. Tempat ini cocok bagi para pecinta seni dan kopi yang ingin menikmati suasana yang nyaman dan kreatif.
- Buttercup Cafe & Restaurant: Buttercup Cafe & Restaurant adalah kafe dan restoran yang terletak di Jalan Asia Afrika. Kafe ini menawarkan berbagai macam makanan dan minuman, mulai dari hidangan Asia hingga hidangan Barat. Tempat ini sangat cocok bagi para keluarga atau rombongan yang ingin bersantai dan menikmati suasana yang santai dan nyaman.
- The Valley Bistro Cafe: The Valley Bistro Cafe adalah kafe yang terletak di Jalan Asia Afrika. Tempat ini menawarkan suasana yang nyaman dan tenang, dengan dekorasi interior yang elegan dan modern. Kafe ini menyediakan berbagai macam hidangan internasional dan minuman, seperti kopi, teh, dan jus segar.
- Lawangwangi Creative Space: Lawangwangi Creative Space adalah kafe dan galeri seni yang terletak di Jalan Dago. Meskipun tidak berada langsung di Jalan Asia Afrika, namun lokasinya yang dekat menjadikannya salah satu pilihan bagi para wisatawan yang ingin menikmati suasana seni dan kopi di kota Bandung. Kafe ini menawarkan berbagai macam kopi dan makanan ringan, serta galeri seni yang menampilkan karya-karya seniman lokal.
- The Kiosk: The Kiosk adalah kafe yang terletak di Jalan Braga. Meskipun tidak berada di Jalan Asia Afrika, namun lokasinya yang dekat menjadikannya salah satu pilihan bagi para wisatawan yang ingin menikmati suasana klasik di kota Bandung. Kafe ini menawarkan berbagai macam kopi dan makanan ringan, dengan suasana yang santai dan nyaman.
Itulah beberapa pilihan kafe yang dapat ditemukan di sepanjang Jalan Asia Afrika dan sekitarnya. Keberadaan kafe-kafe ini menambah daya tarik wisata sebagai tempat yang cocok untuk bersantai dan menikmati suasana kota Bandung.
Kuliner
Jalan Asia Afrika adalah salah satu pusat wisata kuliner di Kota Bandung, dengan berbagai macam makanan dan minuman yang dapat Anda coba. Berikut beberapa kuliner yang wajib Anda coba saat berkunjung:
- Nasi Goreng Mafia: Terkenal dengan cita rasa pedasnya yang menggoda, Nasi Goreng Mafia menjadi salah satu kuliner yang wajib dicoba.
- Batagor Kingsley: Batagor atau baso tahu goreng adalah makanan khas Bandung yang terbuat dari campuran ikan, tahu, dan tepung terigu. Batagor Kingsley adalah salah satu tempat yang terkenal dengan batagornya yang enak dan memiliki rasa yang unik.
- Siomay Pak Gino: Siomay adalah makanan khas Tionghoa yang sangat populer di Indonesia. Siomay Pak Gino menyajikan siomay dengan cita rasa yang lezat dan kuah kacang yang gurih.
- Martabak San Fransisco: Martabak adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari adonan tepung, telur, dan berbagai bahan lainnya. Martabak San Fransisco menawarkan berbagai varian martabak dengan rasa yang unik dan lezat.
- Sop Buntut: Sop Buntut atau oxtail soup adalah salah satu hidangan yang menjadi favorit banyak orang. terdapat beberapa restoran yang menyajikan sop buntut dengan cita rasa yang enak dan kaya rempah.
- Es Duren Ijo: Es Duren Ijo adalah minuman khas Indonesia yang terbuat dari durian, santan, gula, dan es. Anda dapat menemukan banyak tempat yang menyajikan es duren ijo dengan rasa yang enak dan segar.
Demikian beberapa kuliner yang wajib Anda coba saat berkunjung ke Jalan Asia Afrika. Selamat mencoba dan menikmati wisata kuliner di Kota Bandung!
Tempat Makan
Adalah pusat kuliner yang menawarkan berbagai pilihan tempat makan dengan ragam kuliner yang menggoda. Berikut adalah beberapa rekomendasi tempat makan yang bisa Anda kunjungi di sekitar Jalan Asia Afrika:
- The Kiosk: Restoran yang terletak di Jalan Braga No. 15 ini menawarkan menu makanan dan minuman khas Indonesia dan internasional. The Kiosk juga memiliki suasana yang cozy dan nyaman untuk bersantap.
- Sate Maulana Yusuf: Restoran yang terletak di Jalan Kebon Kawung No. 50 ini menyajikan sate ayam dan sate kambing yang enak dan gurih. Restoran ini juga memiliki suasana yang sederhana dan ramah di kantong.
- Kedai Linggarjati: Restoran yang terletak di Jalan Asia Afrika No. 16 ini menyajikan berbagai macam kuliner Indonesia seperti nasi goreng, soto, dan bakso. Kedai Linggarjati juga memiliki dekorasi yang khas dengan nuansa tradisional.
- Soto Sinar Pagi: Restoran yang terletak di Jalan Pungkur No. 78 ini menyajikan soto Ayam yang legendaris. Restoran ini selalu ramai pengunjung dan sudah berdiri sejak tahun 1960-an.
- Rumah Makan Dago Pojok: Restoran yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 123 ini menyajikan berbagai macam kuliner Indonesia dengan harga yang terjangkau. Rumah Makan Dago Pojok juga memiliki suasana yang sederhana dan nyaman.
Itulah beberapa rekomendasi tempat makan yang bisa Anda kunjungi. Pastikan Anda mencoba berbagai macam kuliner khas Bandung yang menggoda selama di sana.
Apartemen
Jalan Asia Afrika adalah kawasan yang cukup strategis dan ramai di Kota Bandung, sehingga terdapat beberapa apartemen yang bisa menjadi pilihan tempat tinggal atau menginap saat berkunjung ke sana. Berikut beberapa apartemen yang dapat Anda pertimbangkan:
- The Suites Metro Bandung: Apartemen ini terletak di Jalan Soekarno Hatta No. 689, hanya beberapa menit. Apartemen ini dilengkapi dengan fasilitas lengkap seperti kolam renang, gym, dan area bermain anak.
- The Luxe Living Residence: Apartemen yang terletak di Jalan Babakan Jeruk II No. 17 ini juga cukup dekat. Selain itu, apartemen ini juga memiliki fasilitas lengkap seperti kolam renang, gym, dan ruang serbaguna.
- Gateway Pasteur: Apartemen yang terletak di Jalan Dr. Djundjunan No. 143 ini juga dapat menjadi pilihan. Gateway Pasteur dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti kolam renang, gym, dan minimarket.
- Tamansari Mahogany: Apartemen yang terletak di Jalan Raya Cimahi No. 112 ini juga tidak terlalu jauh. Tamansari Mahogany memiliki fasilitas seperti kolam renang, taman bermain anak, dan pusat kebugaran.
Itulah beberapa apartemen yang bisa menjadi pilihan untuk tinggal atau menginap saat berkunjung ke Jalan Asia Afrika. Pastikan Anda mempertimbangkan lokasi, fasilitas, dan kebutuhan Anda sebelum memutuskan untuk memesan apartemen.
Hotel Dekat
Memiliki beberapa hotel dan penginapan di sekitarnya yang dapat dijadikan tempat menginap oleh wisatawan. Beberapa hotel yang terkenal dan terletak dekat dengan Jalan Asia Afrika adalah:
- Hotel Grand Preanger: Hotel bintang lima yang terletak di Jalan Asia Afrika No. 81-85. Hotel ini memiliki arsitektur klasik dan menjadi salah satu ikon. Terdapat berbagai fasilitas di dalam hotel, seperti kolam renang, spa, dan restoran.
- Hotel Savoy Homann: Hotel bintang empat yang terletak di Jalan Asia Afrika No. 112. Hotel ini juga memiliki arsitektur klasik dan merupakan salah satu hotel tertua di Bandung. Hotel Savoy Homann memiliki fasilitas seperti kolam renang, spa, dan restoran.
- Hotel Hilton Bandung: Hotel bintang lima yang terletak di Jalan HOS Tjokroaminoto No. 41-43, namun masih cukup dekat. Hotel ini memiliki desain modern dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti kolam renang, spa, dan restoran.
- Hotel Ibis Styles Bandung Braga: Hotel bintang tiga yang terletak di Jalan Braga No. 8, hanya sekitar 500 meter. Hotel ini memiliki desain modern dan dilengkapi dengan fasilitas seperti kolam renang, restoran, dan pusat kebugaran.
- Hotel Ibis Budget Bandung Asia Afrika: Hotel bintang dua yang terletak di Jalan Asia Afrika No. 128. Hotel ini menawarkan kamar dengan harga terjangkau dan dilengkapi dengan fasilitas seperti restoran dan Wi-Fi gratis.
- Hotel Aston Braga Hotel & Residence: Hotel bintang empat yang terletak di Jalan Braga No. 99-101, hanya sekitar 500 meter. Hotel ini memiliki desain modern dan dilengkapi dengan fasilitas seperti kolam renang, spa, dan restoran.
- Hotel Aryaduta Bandung: Hotel bintang lima yang terletak di Jalan Sumatera No. 51, sekitar 1 km. Hotel ini menawarkan kamar-kamar yang luas dan dilengkapi dengan fasilitas seperti kolam renang, spa, dan restoran.
Demikian beberapa hotel dekat Jalan Asia Afrika yang dapat dijadikan pilihan untuk menginap selama berlibur di kota Bandung.
Hotel Murah
Jika Anda sedang mencari hotel murah di sekitar Jalan Asia Afrika, berikut adalah beberapa rekomendasi:
- Zest Hotel Sukajadi Bandung: Hotel bintang tiga yang terletak di Jalan Sukajadi No. 16, sekitar 1 km. Hotel ini menawarkan kamar-kamar yang bersih dan dilengkapi dengan fasilitas seperti AC, TV, dan Wi-Fi gratis.
- D’best Hotel Bandung: Hotel bintang tiga yang terletak di Jalan Cihampelas No. 222, sekitar 2 km. Hotel ini menawarkan kamar-kamar yang nyaman dan dilengkapi dengan fasilitas seperti AC, TV, dan Wi-Fi gratis.
- Hotel Nyland Pasteur Bandung: Hotel bintang dua yang terletak di Jalan Dr. Djundjunan No. 153, sekitar 3 km. Hotel ini menawarkan kamar-kamar yang sederhana namun bersih dan dilengkapi dengan fasilitas seperti AC, TV, dan Wi-Fi gratis.
- Hotel Citradream Bandung: Hotel bintang dua yang terletak di Jalan Gatot Subroto No. 21, sekitar 2 km. Hotel ini menawarkan kamar-kamar yang simpel namun nyaman dan dilengkapi dengan fasilitas seperti AC, TV, dan Wi-Fi gratis.
- Hotel Unik Bandung: Hotel bintang dua yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 8, sekitar 2 km. Hotel ini menawarkan kamar-kamar yang sederhana namun bersih dan dilengkapi dengan fasilitas seperti AC, TV, dan Wi-Fi gratis.
Demikian beberapa rekomendasi hotel murah di sekitar Jalan Asia Afrika yang dapat Anda jadikan pilihan. Namun, pastikan Anda memperhatikan fasilitas dan ulasan dari hotel tersebut sebelum memutuskan untuk menginap.
Kost Sekitar
Berikut beberapa rekomendasi kos-kosan di sekitar Jalan Asia Afrika, Bandung:
- Kosan Lembah Pakar: Kosan yang terletak di Jalan Lembah Pakar Utara ini menawarkan suasana yang tenang dan asri. Kosan ini memiliki fasilitas lengkap seperti kamar mandi dalam, TV, kulkas, dan dapur bersama.
- Kosan Lembah Pakar 2: Kosan yang berada di Jalan Lembah Pakar Selatan ini juga menawarkan suasana yang sejuk dan asri. Fasilitas yang disediakan antara lain kamar mandi dalam, TV, dan dapur bersama.
- Kosan Syariah As Sakinah: Kosan yang terletak di Jalan Syariah ini menawarkan konsep kos-kosan syariah dengan fasilitas kamar mandi dalam, AC, TV, dan dapur bersama.
- Kosan Teras Cikapayang: Kosan yang terletak di Jalan Teras Cikapayang ini menawarkan fasilitas kamar mandi dalam, AC, TV, dan dapur bersama. Lokasinya yang strategis dekat dengan pusat kota membuat kosan ini menjadi pilihan yang tepat bagi para wisatawan.
- Kosan Pandu: Kosan yang terletak di Jalan Pandu ini menawarkan fasilitas kamar mandi dalam, AC, TV, dan dapur bersama. Lokasinya yang dekat dengan Jalan Asia Afrika dan pusat kota Bandung membuat kosan ini menjadi salah satu pilihan yang tepat bagi para wisatawan.
Itulah beberapa rekomendasi kos-kosan di sekitar Jalan Asia Afrika, Bandung. Pastikan untuk memilih kos-kosan yang sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda saat berkunjung ke kota Bandung.
Stasiun Dekat
Terletak di pusat kota Bandung, sehingga terdapat beberapa stasiun yang dapat diakses untuk menuju ke sana. Berikut adalah beberapa stasiun kereta api terdekat dengan Jalan Asia Afrika:
- Stasiun Bandung: Stasiun ini terletak di Jalan Kebon Kawung, hanya sekitar 2 km. Anda dapat menggunakan transportasi umum seperti angkutan kota atau taksi untuk menuju ke Jalan Asia Afrika dari Stasiun Bandung.
- Stasiun Kiaracondong: Stasiun Kiaracondong terletak di Jalan Kiaracondong, sekitar 4 km. Anda dapat menggunakan transportasi umum atau taksi untuk menuju ke Jalan Asia Afrika dari stasiun ini.
- Stasiun Cimindi: Stasiun Cimindi terletak di Jalan Cimindi, sekitar 5 km. Anda juga dapat menggunakan transportasi umum atau taksi untuk menuju ke Jalan Asia Afrika dari stasiun ini.
- Stasiun Gedebage: Stasiun Gedebage terletak di Jalan Soekarno-Hatta, sekitar 7 km. Anda dapat menggunakan transportasi umum atau taksi untuk menuju ke Jalan Asia Afrika dari stasiun ini.
Itulah beberapa stasiun kereta api terdekat. Pastikan Anda memilih stasiun yang paling dekat dan nyaman untuk menuju ke destinasi Anda.
Wisata Sekitar
Terletak di pusat kota Bandung, sehingga terdapat banyak tempat wisata menarik yang dapat dijangkau dengan mudah dari sana. Berikut beberapa wisata yang dapat Anda kunjungi saat berada di sekitar Jalan Asia Afrika:
- Museum Konferensi Asia Afrika: Museum ini berisi koleksi berbagai benda sejarah dan dokumentasi mengenai Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Museum ini terletak di Jalan Asia Afrika No. 65.
- Taman Superhero: Taman yang berisi patung-patung tokoh superhero ini dapat menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi bersama keluarga atau teman-teman. Taman ini terletak di Jalan Batununggal Indah V No. 12.
- Taman Film: Taman Film merupakan taman tema yang menampilkan atraksi-atraksi yang terinspirasi dari dunia film. Taman ini terletak di Jalan Raya Jakarta No. 14.
- Masjid Raya Bandung: Masjid yang juga dikenal sebagai Masjid Agung Bandung ini merupakan salah satu bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh di tengah kota Bandung. Masjid ini terletak di Jalan Asia Afrika No. 81.
- Braga Street: Jalan Braga adalah jalan yang bersejarah dan terkenal di Bandung. Di jalan ini terdapat banyak bangunan tua, restoran, dan kafe yang menarik untuk dikunjungi. Jalan Braga berjarak sekitar 1 km.
Itulah beberapa wisata menarik yang dapat Anda kunjungi saat berada di sekitar Jalan Asia Afrika. Pastikan Anda memilih destinasi wisata yang sesuai dengan minat dan keinginan Anda.
Jalan Asia Afrika merupakan sebuah jalan sejarah yang terletak di pusat kota Bandung, Indonesia. Jalan ini terkenal karena menjadi lokasi diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 yang merupakan awal mula dari gerakan Non-Blok. Selain sejarahnya, juga memiliki keindahan arsitektur bangunan tua, kekayaan budaya, dan fasilitas yang lengkap. Terdapat juga banyak hotel, restoran, dan tempat wisata menarik yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Beberapa stasiun kereta api terdekat yang dapat diakses untuk menuju ke Jalan Asia Afrika di antaranya Stasiun Bandung, Stasiun Kiaracondong, Stasiun Cimindi, dan Stasiun Gedebage.