Gunung Burangrang: Pesona Alam yang Menakjubkan

Gunung Burangrang, sebuah destinasi alam yang terletak di utara Kota Bandung, mampu menyajikan pengalaman liburan yang istimewa bagi para wisatawan, tanpa memandang apakah mereka adalah pendaki berpengalaman atau bukan. Dengan keberadaan Situ Lembang yang memukau, Gunung Burangrang mempersembahkan keindahan alam yang sering kali terlupakan oleh para pengunjung.

Salah satu daya tarik utama Gunung Burangrang adalah panorama luar biasa yang dapat dinikmati dari puncaknya. Dari ketinggian, mata kita disajikan dengan pemandangan yang memukau, terutama dengan kecantikan Situ Lembang yang terhampar di bawahnya. Puncak gunung ini menjadi tempat yang memikat bagi para pengunjung yang menginginkan ketenangan dan keindahan alam yang luar biasa.

Keunikan Gunung Burangrang terletak pada kemampuannya menawarkan pengalaman liburan yang tidak hanya terbatas pada para pendaki. Meskipun destinasi ini terletak di perbatasan Bandung Barat dan Purwakarta, tidak ada keharusan untuk menaklukkan puncak gunung untuk menikmati keindahan alamnya. Para wisatawan yang tidak tertarik dengan aktivitas mendaki dapat mengeksplorasi area sekitar gunung, menikmati udara segar, dan merasakan ketenangan yang ditawarkan oleh lingkungan alaminya.

Dengan keterletakan yang berdekatan dengan wisata Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Burangrang juga menyajikan alternatif menarik bagi mereka yang mencari pengalaman liburan yang lebih santai dan tenang. Berbeda dengan kepopuleran Tetangga sebelahnya, keindahan alam Gunung Burangrang dapat menjadi surga tersembunyi bagi mereka yang menginginkan pengalaman liburan yang lebih intim.

Selain mengeksplorasi pesona alamnya, penting bagi setiap pengunjung untuk menghargai dan menjaga kelestarian Gunung Burangrang. Menjaga kebersihan dan melibatkan diri dalam praktik ekowisata adalah langkah-langkah yang dianjurkan untuk memastikan bahwa keindahan alam ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Dengan begitu, Gunung Burangrang tidak hanya menjadi destinasi liburan yang menakjubkan tetapi juga menjadi warisan alam yang harus dilestarikan dengan cermat.

Harga Tiket Masuk Gunung Burangrang

Harga tiket masuk Gunung Burangrang dapat bervariasi tergantung pada basecamp yang Anda pilih. Namun, kisarannya tidak lebih dari 15 ribu rupiah. Perlu dicatat bahwa angka ini belum termasuk biaya parkir kendaraan. Berikut adalah perkiraan harga tiket masuk:

  • Tiket Masuk: Rp15.000

Penting untuk diingat bahwa harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu dan dapat bervariasi antarbasecamp. Pastikan untuk memeriksa informasi terbaru sebelum pergi.

Jam Buka Gunung Burangrang:

Pendakian ke Gunung Burangrang dapat dilakukan setiap hari, dan gunung ini terbuka untuk umum selama 24 jam. Pendaki diperbolehkan untuk berkemah di kaki gunung atau puncaknya.

Jalur Komando:

Untuk Jalur Komando, meskipun tidak membutuhkan biaya tiket masuk, namun perlu diingat bahwa pendaki harus mendapatkan izin dari pihak militer untuk melewatinya. Ini adalah jalur yang terkait dengan latihan militer, dan izin perlu diperoleh sebelumnya.

Sebelum melakukan pendakian, selalu disarankan untuk memverifikasi informasi terbaru mengenai harga tiket dan regulasi pendakian dari sumber resmi atau basecamp terkait.

Alamat Rute Lokasi

Alamat rute menuju Gunung Burangrang melibatkan beberapa jalur tergantung dari arah kedatangan Anda. Berikut adalah rute umum untuk menuju ke Gunung Burangrang:

Dari Bandung:

  1. Jalur Melalui Jalan Sersan Bajuri:
    • Arahkan ke Jalan Sersan Bajuri dari Bandung.
    • Lanjutkan perjalanan hingga mencapai Pasanggrahan, Bojong, Purwakarta, Jawa Barat (alamat lengkap: Pasanggrahan, Bojong, Purwakarta, Jawa Barat).
  2. Alternatif Melalui Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Kolonel Masturi:
    • Ambil Jalan Jenderal Sudirman.
    • Lanjutkan ke Jalan Kolonel Masturi.
    • Ikuti petunjuk menuju Pasanggrahan, Bojong, Purwakarta, Jawa Barat.

Dari Lokasi Lain:

  • Gunung Burangrang dapat diakses dari arah lain tergantung dari lokasi awal Anda.
  • Gunakan peta atau aplikasi navigasi untuk mendapatkan rute terbaik tergantung dari titik awal perjalanan Anda.

Sebaiknya, selalu periksa kondisi jalan dan persiapkan dengan baik sebelum melakukan perjalanan ke Gunung Burangrang. Pastikan juga untuk mematuhi aturan lalu lintas dan regulasi setempat.

Daya Tarik

Gunung Burangrang, terletak di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Purwakarta, menjadi salah satu destinasi pendakian yang sering terlupakan meskipun memiliki akses yang relatif mudah dari Kota Bandung dan Purwakarta. Dengan ketinggian puncak mencapai 2.050 mdpl, gunung ini masih menjadi bagian dari rangkaian Gunung Sunda Purba yang memiliki sejarah letusan.

Meskipun menjadi tujuan pendakian yang kurang populer, Gunung Burangrang menawarkan pengalaman yang menantang dengan medan yang curam, tanjakan terjal, serta kabut yang seringkali menyelimuti jalur pendakian. Jalur-jalur pendakian yang tersedia dari beberapa lokasi memungkinkan para pendaki untuk memilih rute sesuai dengan tingkat kesulitan yang diinginkan.

Pemandangan dari puncak Gunung Burangrang diakui sebagai salah satu yang tidak dapat diragukan lagi. Panorama indah Situ Lembang dan Purwakarta menjadi hadiah yang memuaskan setelah melewati tantangan medan. Jalur pendakian dari titik akses favorit, seperti via Legok Haji, memberikan pengalaman yang memukau dengan view alam yang menawan.

Meskipun belum begitu populer di kalangan wisatawan, Gunung Burangrang menarik perhatian publik. Pertanyaan mengenai ketinggian gunung, keberadaan kawah, dan daya tarik lainnya menjadi bukti ketertarikan masyarakat terhadap destinasi ini. Dengan ketinggian mencapai 2.050 mdpl, Gunung Burangrang memberikan pengalaman pendakian yang menarik, meskipun belum sepenuhnya dikenal sebagai destinasi utama.

Selain menikmati keindahan alam Gunung Burangrang, wisatawan juga dapat menjelajahi tempat wisata hits lainnya di Jawa Barat, seperti Farmhouse Lembang Bandung, untuk melengkapi pengalaman liburan mereka. Meskipun belum begitu terkenal, Gunung Burangrang menawarkan pesona alam yang unik dan menjadi destinasi yang layak untuk dijelajahi oleh para pecinta alam dan pendaki.

Jalur Pangheotan

Pendakian melalui jalur Pangheotan menjadi opsi menarik bagi para pendaki yang mencari pengalaman yang santai dan ringan. Berawal dari basecamp di Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Purwakarta, jalur ini mungkin tidak sepopuler jalur-jalur lainnya karena memakan waktu tempuh yang lebih lama, sekitar 5 jam, dibandingkan dengan jalur-jalur lain yang rata-rata hanya memakan waktu 3 jam.

Keunikan dari jalur Pangheotan terletak pada landai jalurnya, yang memberikan pengalaman pendakian yang lebih tenang dan terasa santai. Meskipun memerlukan waktu lebih lama karena melibatkan beberapa punggung gunung, pengalaman yang diberikan oleh jalur ini dapat menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang lebih menikmati perjalanan yang bersifat relaks dan menyatu dengan alam sekitar.

Penting untuk diingat bahwa jalur ini mungkin kurang cocok bagi mereka yang mencari tantangan ekstrem atau ingin mencapai puncak dalam waktu yang lebih singkat. Namun, bagi para pendaki yang menghargai keindahan perjalanan dan ingin menjelajahi Gunung Burangrang dengan lebih santai, jalur Pangheotan dapat dijajal untuk merasakan pengalaman pendakian yang berbeda. Selalu penting untuk mempersiapkan diri dengan baik dan memilih jalur yang sesuai dengan tingkat kesiapan fisik dan preferensi pribadi.

Tanjakan Mentari

Jalur Tanjakan Mentari telah meraih popularitas yang signifikan, bersaing dengan jalur Legok Haji sebagai pilihan utama para pendaki Gunung Burangrang. Pendakian dimulai dari basecamp di Kelurahan Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, yang terdiri dari sebuah warung sederhana berlokasi pada ketinggian sekitar 1.300 mdpl.

Pendaki yang memilih jalur Tanjakan Mentari perlu mempersiapkan kekuatan kaki karena awal pendakian telah menantang dengan medan tanjakan yang cukup curam. Meskipun demikian, pengalaman diawali dengan melintasi hutan pinus yang sejuk, memberikan nuansa alam yang menyegarkan.

Setelah melalui hutan pinus, pendaki akan dihadapkan pada tanjakan yang dikelilingi oleh semak belukar tinggi. Meskipun tanjakan ini dapat membuat kaki terasa lelah, keberadaan rerumputan dapat menyebabkan rasa gatal dan sedikit gangguan bagi mereka yang memilih mengenakan celana pendek. Setelah sekitar 45 menit mendaki, pendaki akan mencapai pos 2, yang menjadi tempat istirahat dan penyegaran.

Perjalanan dari pos 2 ke pos 3 membawa pendaki melalui medan yang agak landai, memasuki hutan heterogen yang memperkaya pengalaman pendakian. Kontrasnya, seiring pendakian dari pos 3 ke pos 4, medan berubah menjadi tanjakan yang licin dan terjal. Meskipun menantang, jalur ini menawarkan keuntungan dengan minimnya akar pohon dibandingkan dengan beberapa jalur lainnya.

Pilihan untuk menjelajahi jalur Tanjakan Mentari memberikan pengalaman pendakian yang beragam, dengan kombinasi medan yang menantang dan pemandangan alam yang menakjubkan. Keberagaman jalur ini dapat memenuhi kebutuhan para pendaki dengan berbagai tingkat keterampilan dan preferensi. Sebagai bagian dari Gunung Burangrang, Tanjakan Mentari memberikan alternatif menarik untuk mengeksplorasi keindahan gunung yang belum sepenuhnya terungkap oleh khalayak ramai.

Legok HajiĀ 

Rute Legok Haji tidak hanya menjadi favorit di antara pendaki Gunung Burangrang, tetapi juga menawarkan tantangan yang cukup serius. Basecamp Legok Haji menonjol dengan keberadaan fasilitas yang lebih tertata dan jelas, termasuk area parkir, warung, camp area, dan toilet, menciptakan kenyamanan bagi para pendaki sebelum memulai perjalanan mereka.

Pendakian dimulai dengan melewati area hutan pinus yang landai hingga mencapai pos 1. Setiap pos di jalur ini dilengkapi dengan shelter dan bangku untuk beristirahat, termasuk pos 1 yang juga berfungsi sebagai persimpangan menuju Curug Cipalasari.

Tantangan sebenarnya dimulai ketika pendaki melanjutkan perjalanan menuju pos 2, memasuki hutan yang lebih rapat. Jalur yang dipenuhi dengan akar pohon dan tanjakan terjal menambah tingkat kesulitan perjalanan. Kemiringan jalur semakin meningkat seiring mendekati puncak, dengan beberapa titik yang memerlukan penggunaan tali webbing untuk membantu pendaki melewati rintangan tertentu.

Keberanian dan keterampilan teknis diperlukan dalam menghadapi tantangan di jalur Legok Haji, dan pengalaman ini menawarkan kombinasi petualangan dan keindahan alam yang memukau. Dengan posisi sebagai rute paling favorit dan menantang, Legok Haji tidak hanya menyediakan pengalaman pendakian yang mendalam tetapi juga menghadirkan panorama alam yang memikat, menjadikannya destinasi yang dicari oleh pecinta alam dan pendaki berpengalaman.

Alternatif Pos Komando

Jalur melalui Pos Komando menawarkan pengalaman pendakian yang unik, tetapi pendaki perlu memperhatikan beberapa aspek khusus dalam memilih jalur ini. Rute ini terkenal sebagai rute latihan Kopassus, dan waktu pembukannya bersifat tentatif sesuai dengan jadwal latihan militer. Izin khusus juga diperlukan untuk melewati jalur ini. Sebagai alternatif, terdapat pintu masuk lain yang dapat dijajal.

Rute alternatif ini memulai perjalanan dengan medan yang landai, melalui area hutan yang teduh dan tanpa akar yang menyenangkan hingga mencapai apa yang bisa disebut sebagai pos 1, meskipun tidak ada pos resmi di sini. Setelah melewati pos 1, perjalanan masih berlangsung landai dengan pandangan sekilas panorama Situ Lembang di kejauhan.

Pendakian kemudian akan menghadapi tanjakan bertahap hingga mencapai pos 2, yang menjadi titik terakhir untuk beristirahat. Selanjutnya, perjalanan menuju puncak tidak semudah yang terlihat. Pendaki harus melintasi tepian jurang dengan akar pohon yang merintangi dan jalur yang semakin curam.

Sebelum mencapai puncak, tantangan terakhir muncul dalam bentuk tanjakan 90 derajat yang berbatu. Bagian ini membutuhkan ekstra hati-hati dan kewaspadaan karena menjadi titik kritis perjalanan sebelum mencapai puncak Gunung Burangrang. Keberhasilan melewati rute ini akan memberikan pengalaman dan kepuasan tersendiri bagi para pendaki yang sukses mengatasi tantangan jalur Pos Komando.

Legenda Gunung Burangrang

Kisah legenda yang terkait dengan Gunung Burangrang menyisipkan nuansa magis dan mistis pada keindahan alamnya. Konon, kisah ini berasal dari legenda Sangkuriang yang juga terkait dengan Gunung Tangkuban Parahu, yang merupakan tetangga dari Gunung Burangrang.

Dalam legenda tersebut, dikisahkan bahwa Sangkuriang menendang perahu kayunya hingga terbalik, dan perahu tersebut kemudian menjadi Gunung Tangkuban Parahu, sebuah cerita yang sudah dikenal luas. Namun, elemen menarik lainnya adalah bahwa batang pohon yang menjadi material perahu terlempar dan menjadi Gunung Bukit Tunggul di Lembang. Ranting-ranting pohon yang terlempar dari perahu ini konon berubah menjadi Gunung Burangrang.

Kisah ini memberikan sentuhan magis pada pembentukan alam di sekitar Gunung Burangrang dan menciptakan hubungan yang menarik antara Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Bukit Tunggul, dan Gunung Burangrang. Legenda ini tidak hanya menambahkan dimensi kebudayaan pada destinasi ini tetapi juga memberikan kesan mistis yang memperkaya pengalaman para pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan mitologi setempat.

Fasilitas

Jalur via Legok Haji tidak hanya menawarkan pengalaman pendakian yang menantang tetapi juga menyediakan fasilitas yang lengkap untuk kenyamanan pengunjung. Berikut adalah beberapa fasilitas yang dapat ditemui di basecamp jalur ini:

  1. Area Parkir yang Luas: Basecamp menyediakan area parkir yang cukup luas, memudahkan pengunjung untuk menitipkan kendaraan mereka dengan aman.
  2. Toilet: Fasilitas toilet tersedia di basecamp, memberikan kenyamanan bagi pengunjung yang membutuhkan fasilitas tersebut selama perjalanan.
  3. Musala Sederhana: Untuk kebutuhan ibadah, terdapat musala sederhana yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk sholat, baik secara berjamaah maupun sendirian.
  4. Warung Makan: Di sekitar jalur Legok Haji, terdapat warung makan kecil yang menyajikan makanan yang cukup lengkap. Salah satu menu yang direkomendasikan adalah Mie Kocok Bandung, makanan khas Bandung yang legendaris.
  5. Camp Area: Fasilitas camp area memungkinkan pengunjung untuk mendirikan tenda dan berkemah. Pengalaman camping di malam hari dengan udara yang semakin dingin dapat menjadi momen yang menenangkan dan berkesan.

Selama camping, pengunjung dapat menikmati keindahan alam sekitar dan merasakan suasana tenang di malam hari. Menyiapkan minuman hangat seperti kopi dan menyertakan oleh-oleh khas Bandung, seperti bolen Bandung, dapat menambah kenikmatan momen tersebut.

Fasilitas-fasilitas ini memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para pendaki dan pengunjung yang ingin menikmati keindahan Gunung Burangrang melalui jalur Legok Haji.

Tips Berkunjung

Untuk memastikan pengalaman berkunjung Anda ke Gunung Burangrang berjalan lancar dan menyenangkan, berikut beberapa tips yang dapat Anda pertimbangkan:

  1. Persiapkan Fisik dan Mental:
    • Sebelum mendaki, pastikan Anda dalam kondisi fisik yang baik.
    • Rencanakan perjalanan dengan matang dan kenali tingkat kesulitan jalur yang akan Anda pilih.
  2. Periksa dan Bawa Perlengkapan yang Diperlukan:
    • Pastikan untuk membawa perlengkapan pendakian yang diperlukan, seperti sepatu gunung, pakaian yang nyaman, jaket anti-air, serta perlengkapan lainnya.
    • Bawa air minum yang cukup untuk menjaga hidrasi.
  3. Pilih Jalur yang Sesuai:
    • Pilih jalur pendakian yang sesuai dengan tingkat keterampilan dan keberanian Anda.
    • Jalur Legok Haji sering dianggap menantang, sementara jalur lain mungkin lebih ramah bagi pendaki pemula.
  4. Dapatkan Informasi Izin:
    • Jika Anda berencana menggunakan jalur Pos Komando, pastikan untuk mendapatkan izin dari pihak militer.
    • Periksa juga izin dan persyaratan lain yang mungkin berlaku.
  5. Cek Kondisi Cuaca:
    • Sebelum berangkat, periksa kondisi cuaca terbaru.
    • Hindari mendaki saat cuaca buruk untuk keamanan Anda sendiri.
  6. Bawa Makanan dan Snack:
    • Persiapkan bekal atau camilan untuk memberikan energi selama pendakian.
    • Pastikan untuk membersihkan sampah Anda sendiri.
  7. Sampah Bawa Pulang:
    • Bawa pulang semua sampah yang dihasilkan selama pendakian.
    • Jaga kebersihan alam dan hutan di sekitar Gunung Burangrang.
  8. Jaga Keamanan Diri:
    • Ikuti jalur yang telah ditentukan dan tetap di jalur yang aman.
    • Perhatikan rambu-rambu keselamatan dan petunjuk di sepanjang perjalanan.
  9. Informasikan Rencana Perjalanan:
    • Beritahu teman atau keluarga tentang rencana perjalanan Anda.
    • Pastikan mereka mengetahui jalur dan perkiraan waktu kedatangan Anda.
  10. Nikmati Keindahan Alam:
    • Setelah melewati tantangan pendakian, nikmati keindahan alam dari puncak Gunung Burangrang.
    • Abadikan momen-momen indah selama perjalanan Anda.

Dengan memperhatikan tips-tips di atas, Anda dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan selama berkunjung ke Gunung Burangrang. Selamat menjelajahi dan menikmati keindahan alam!

Review Video

Follow Tiketmasuk.com Info Wisata Terbaru di Google News