Review Menarik Desa Penglipuran, Pesona Desa Terbersih di Dunia

Desa Penglipuran sebagai objek wisata di Bangli
Desa Penglipuran sebagai objek wisata di Bangli

Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali, merupakan salah satu destinasi wisata yang menawarkan pesona unik. Desa ini mempertahankan tatanan budaya tradisional yang diwariskan oleh leluhur mereka, sehingga menarik perhatian wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Komplek pemukiman terkenal karena tata ruangnya yang konseptual dan rapi. Bangunan-bangunan di desa ini dibangun secara simetris dan teratur, dengan pintu utama (angku-angkul) yang serupa. Desa ini juga terkenal sebagai desa terbersih di dunia, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Desa Penglipuran sebagai objek wisata di Bangli
Desa Penglipuran sebagai objek wisata di Bangli

Ketika mengunjungi Desa Penglipuran, wisatawan akan merasakan suasana perkampungan yang unik dan indah. Jalanan di desa ini bersih dan tenang, tanpa kendaraan bermotor yang melintas. Kendaraan bermotor dilarang masuk ke komplek perumahan tradisional ini, namun tersedia tempat parkir di luar desa untuk kendaraan pribadi atau bus pariwisata. juga populer sebagai destinasi wisata edukasi bagi anak-anak sekolah. Banyak sekolah yang mengadakan study tour ke desa ini, karena kental dengan kearifan lokal dan budaya Bali yang autentik.

Sejarah Desa Penglipuran yang terletak di Kabupaten Bangli juga menambah daya tariknya. Desa ini memiliki lokasi yang strategis dan terkenal dengan sebutan “Desa Tradisional.” Wisatawan yang berkunjung ke desa ini akan menemukan bangunan kuno atau klasik yang istimewa, seperti pintu gerbang (angkul-angkul) yang serupa di setiap rumah. Dengan keunikan dan pesonanya, Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali, menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Menyaksikan kelestarian budaya dan kebersihan desa ini akan memberikan pengalaman yang berbeda dan memikat bagi para wisatawan.

Alamat Lengkap Akses Rute

Desa Penglipuran terletak di Jl. Penglipuran, Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali 80611. Untuk mencapai desa ini, Anda dapat mengikuti rute berikut:

  1. Dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Anda dapat menggunakan taksi atau layanan transportasi umum menuju desa. Perjalanan dari bandara membutuhkan waktu sekitar 1,5 – 2 jam tergantung kondisi lalu lintas.
  2. Jika Anda berada di pusat kota Denpasar atau daerah wisata seperti Kuta atau Ubud, Anda juga dapat menggunakan taksi atau layanan transportasi umum seperti bus atau angkutan umum menuju desa. Perjalanan dari pusat kota Denpasar atau Ubud membutuhkan waktu sekitar 1 – 1,5 jam tergantung lalu lintas.
  3. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat mengikuti petunjuk arah menuju Desa Penglipuran dari peta atau aplikasi navigasi. Desa tersebut memiliki area parkir yang disediakan di luar komplek perumahan tradisional.

Setelah tiba di Desa Penglipuran, Anda dapat menjelajahi dan menikmati pesona desa adat ini dengan berjalan kaki. Desa tersebut relatif kecil dan jalanan dalam desa hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki atau sepeda. Menyusuri jalan-jalan desa yang teratur dan menikmati suasana tradisional adalah cara terbaik untuk menikmati pengalaman di Desa Penglipuran.

Fasilitas

Desa Adat Penglipuran di Bali menyediakan berbagai fasilitas untuk kenyamanan dan kebutuhan wisatawan. Berikut adalah beberapa fasilitas yang tersedia di desa ini:

  1. Tempat Parkir: memiliki area parkir yang luas untuk kendaraan pribadi, mobil, dan bus pariwisata. Tempat parkir ini memadai dan mampu menampung puluhan mobil dan bus.
  2. Homestay: Terdapat fasilitas penginapan di rumah-rumah penduduk desa yang menyediakan pengalaman menginap yang autentik dan berinteraksi dengan masyarakat setempat. Homestay ini memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk merasakan suasana dan kehidupan sehari-hari di desa adat.
  3. Warung Makan: Di beberapa rumah penduduk, terdapat warung makanan dan minuman yang menyajikan hidangan lokal. Wisatawan dapat mencicipi makanan tradisional Bali dan minuman khas, seperti Cemceman.
  4. Balai Banjar: Terdapat balai banjar di tengah pemukiman desa adat. Balai banjar ini merupakan tempat bersantai dan beristirahat bagi wisatawan. Wisatawan dapat menikmati suasana yang tenang dan berinteraksi dengan penduduk setempat.
  5. Toilet Umum: Desa Adat Penglipuran juga menyediakan toilet umum yang dapat digunakan oleh pengunjung.
  6. Area Pedagang: Terdapat area pedagang yang menjual souvenir dan barang kerajinan tangan lokal. Wisatawan dapat membeli oleh-oleh dan cinderamata khas desa Penglipuran di sini.
  7. Informasi dan Pemandu Wisata: Terdapat loket informasi di desa ini yang memberikan informasi tentang tempat wisata, budaya, dan tradisi desa adat Penglipuran. Wisatawan juga dapat menyewa pemandu wisata lokal untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai sejarah, budaya, dan kearifan lokal desa ini.

Fasilitas-fasilitas tersebut disediakan untuk meningkatkan kenyamanan dan pengalaman wisatawan yang berkunjung ke Desa Adat Penglipuran.

Tiket Masuk

Untuk menikmati dan mengunjungi Desa Penglipuran, pengunjung akan dikenai biaya tiket masuk. Harga tiket masuk ke Desa Penglipuran saat ini adalah Rp 25.000 per orang dewasa dan Rp 15.000 per anak-anak. Harga tiket tersebut sudah termasuk biaya retribusi parkir.

Selain itu, juga disediakan area parkir yang luas untuk kendaraan pribadi maupun bus pariwisata. Jadi, Anda tidak perlu khawatir tentang tempat parkir kendaraan saat mengunjungi desa ini.

Harga tiket masuk tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada kebijakan pengelola dan pemerintah setempat. Oleh karena itu, disarankan untuk memeriksa informasi terkini mengenai harga tiket masuk sebelum mengunjungi.

Sejarah

Desa Wisata Penglipuran memiliki sejarah yang panjang yang dapat ditelusuri hingga zaman Kerajaan Bangli sekitar 700 tahun yang lalu. Awalnya, desa ini dikenal sebagai Desa Kubu Bayung, yang berasal dari kata pengeling (pengingat) dan pura (tempat atau tanah leluhur).

Menurut penelitian, para leluhur Desa Penglipuran berasal dari Desa Bayung Gede, Kintamani, dan mereka sering melakukan perjalanan dan beristirahat di daerah Kubu. Karena jarak yang cukup jauh antara kedua lokasi tersebut, akhirnya penduduk Bayung yang tinggal di wilayah Kubu membentuk desa sendiri yang lepas dari kewajiban sebagai warga Bayung Gede. Desa ini kemudian memiliki tempat suci sendiri yang disebut Pura Kahyangan Tiga.

Meskipun membentuk desa yang terpisah, tata ruang dan konsep desa adat Penglipuran masih mengikuti konsep yang ada di Desa Bayung Gede. Namun, seiring berjalannya waktu, Desa Penglipuran mengembangkan identitasnya sendiri dengan mempertahankan tatanan budaya dan tradisi yang diwariskan oleh para leluhur mereka.

Sebagai desa wisata, Desa Penglipuran kini menjadi tujuan populer bagi wisatawan yang ingin mengenal kehidupan masyarakat tradisional Bali dan merasakan suasana yang autentik. Desa ini telah mendapatkan pengakuan sebagai desa wisata oleh pemerintah daerah, dan fasilitas yang disediakan di desa tersebut membantu meningkatkan kenyamanan pengunjung.

Mitos Legenda Misteri

Desa Wisata Penglipuran di Bali juga memiliki beberapa mitos, legenda, dan misteri yang menjadi bagian dari warisan budaya dan kepercayaan masyarakat setempat. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Mitos Pohon Bambu: Di Desa Penglipuran, terdapat hutan bambu yang memiliki makna spiritual dan mistis bagi penduduk setempat. Konon, jika seseorang merusak atau menebang pohon bambu tanpa izin tetua desa, maka orang tersebut akan mendapatkan kutukan atau sial.
  2. Cerita Raja Bangli: Desa Penglipuran diyakini memiliki kaitan dengan sejarah Kerajaan Bangli. Terdapat cerita tentang seorang raja dari Kerajaan Bangli yang melarikan diri dan menyembunyikan diri di desa ini. Konon, jejak-jejak keberadaan raja tersebut masih dapat dirasakan di desa ini.
  3. Pura Kahyangan Tiga: Pura Kahyangan Tiga adalah tempat suci yang ada di Desa Penglipuran. Menurut legenda, pura ini memiliki kekuatan spiritual yang kuat. Penduduk setempat meyakini bahwa pura ini melindungi desa dari segala bentuk bencana dan memberikan keberkahan kepada masyarakat.
  4. Keberadaan Makam: Desa Penglipuran juga memiliki makam-makam yang diyakini sebagai tempat persemayaman para leluhur. Konon, energi mistis masih terasa di sekitar makam-makam ini, dan penduduk setempat percaya bahwa leluhur mereka masih mengawasi dan melindungi desa.
  5. Cerita-cerita Mistis: Di sekitar desa, terdapat berbagai cerita mistis seperti penampakan hantu atau makhluk halus yang dikaitkan dengan sejarah dan mitos desa tersebut. Penduduk setempat memiliki cerita-cerita seru tentang pengalaman-pengalaman supranatural yang terjadi di sekitar desa.

Mitos, legenda, dan misteri ini menjadi bagian dari kearifan lokal dan budaya yang dijaga dan diwariskan oleh masyarakat Desa Penglipuran. Mereka menghormati dan mempercayai kekuatan spiritual yang terkait dengan tempat-tempat suci dan cerita-cerita mistis tersebut.

Larangan Dan Aturan

Desa Penglipuran memiliki beberapa larangan dan aturan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan budaya serta lingkungan. Beberapa larangan dan aturan tersebut antara lain:

  1. Larangan Merokok: Di dalam kawasan desa, dilarang merokok sebagai upaya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Wisatawan diharapkan untuk menghormati larangan ini dan tidak merokok di area desa.
  2. Larangan Membawa Kendaraan Bermotor: Kendaraan bermotor tidak diizinkan masuk ke dalam kawasan desa. Hal ini bertujuan untuk menjaga suasana tenang, kebersihan, dan keamanan desa. Pengunjung diharapkan untuk parkir kendaraan di area yang telah disediakan di luar desa.
  3. Aturan Berpakaian: Saat mengunjungi desa, pengunjung diminta untuk menghormati adat dan budaya setempat dengan berpakaian sopan. Hindari pakaian yang terlalu terbuka atau mencolok. Jika ada upacara adat yang sedang berlangsung, pengunjung diharapkan untuk menjaga kehormatan dengan berpakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  4. Aturan Fotografi: Pengunjung dapat mengambil foto di desa ini, tetapi diharapkan untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum mengambil gambar penduduk atau rumah-rumah tradisional. Pengunjung juga diminta untuk tidak merusak atau mencemari lingkungan saat mengambil foto.
  5. Aturan Mengunjungi Pura: Jika pengunjung ingin mengunjungi pura atau tempat suci di desa, diharapkan untuk mengikuti aturan yang berlaku, seperti berpakaian sopan, melepas alas kaki sebelum masuk ke area pura, dan menghormati kegiatan keagamaan yang mungkin sedang berlangsung.
  6. Larangan Merusak Tanaman atau Lingkungan: Pengunjung diharapkan untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Dilarang merusak tanaman, memetik bunga secara sembarangan, atau membuang sampah di sembarangan tempat. Penting untuk menjaga kebersihan desa dan menghormati alam sekitar.

Larangan dan aturan ini bertujuan untuk menjaga integritas budaya, kebersihan, dan keamanan Desa Wisata Penglipuran. Pengunjung diharapkan untuk menghormati dan mematuhi aturan ini guna menjaga pengalaman yang baik dan memperlihatkan rasa hormat terhadap masyarakat setempat.

Aktivitas

Di Desa Wisata Penglipuran, terdapat berbagai aktivitas yang dapat dilakukan oleh pengunjung. Beberapa aktivitas yang populer di desa ini antara lain:

  1. Berjalan-jalan dan Menjelajahi Desa: Pengunjung dapat mengelilingi desa dengan berjalan kaki untuk menikmati keindahan alam, melihat arsitektur tradisional Bali, serta berinteraksi dengan penduduk setempat.
  2. Mengunjungi Pura Luhur Penglipuran: Merupakan tempat suci di desa ini dan pengunjung dapat mengunjunginya untuk menyaksikan kegiatan keagamaan atau bersembahyang.
  3. Menikmati Keindahan Alam: Desa Penglipuran dikelilingi oleh hutan bambu yang luas. Pengunjung dapat menyusuri hutan bambu ini dan menikmati keindahan alam serta udara segar yang disediakan.
  4. Mencoba Kuliner Lokal: menawarkan kuliner khas Bali yang unik, seperti loloh cemcem dan tipat cantok. Pengunjung dapat mencicipi makanan dan minuman tradisional ini di warung-warung atau restoran lokal.
  5. Menghadiri Penglipuran Village Festival: Jika berkunjung saat festival budaya Penglipuran Village Festival, pengunjung dapat menikmati berbagai kegiatan budaya, parade, dan pertunjukan seni tradisional Bali.
  6. Berbelanja Oleh-oleh: Di sekitar, terdapat beberapa toko atau pedagang yang menjual oleh-oleh khas Bali, seperti kerajinan tangan, pakaian adat, dan barang-barang unik lainnya.
  7. Mengikuti Workshop atau Kursus: Beberapa komunitas menawarkan workshop atau kursus untuk belajar seni dan kerajinan tradisional Bali, seperti melukis, membuat patung, atau menenun.
  8. Mengunjungi Pusat Informasi Desa: Terdapat pusat informasi atau balai desa yang menyediakan informasi tentang sejarah, budaya, dan kegiatan. Pengunjung dapat mengunjungi tempat ini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Pastikan selalu mengikuti aturan dan petunjuk dari pihak desa serta menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan selama melakukan aktivitas di Desa Wisata Penglipuran.

Keunikan Daya Tarik

Memiliki sejumlah keunikan dan daya tarik yang membuatnya menarik bagi pengunjung. Berikut adalah beberapa keunikan dan daya tarik Desa Wisata Penglipuran:

  1. Kebersihan dan Kerapihan: Terkenal sebagai desa terbersih di dunia. Kebersihan dan kerapihan menjadi salah satu daya tarik utama desa ini. Setiap rumah dan area desa dijaga dengan baik, sehingga menciptakan suasana yang indah dan teratur.
  2. Konsep Tata Ruang Tradisional: Mengusung konsep tata ruang tradisional Bali yang disebut sebagai Tri Mandala. Desa ini terbagi menjadi tiga wilayah, yaitu Utama Mandala (tempat suci), Madya Mandala (pemukiman penduduk), dan Nista Mandala (tempat pemakaman). Konsep ini memperlihatkan keselarasan antara manusia, alam, dan roh.
  3. Arsitektur Tradisional Bali: Memiliki arsitektur tradisional Bali yang terjaga dengan baik. Rumah-rumah penduduk dibangun dengan pola banjar, yaitu baris rumah yang terletak di sepanjang jalan utama desa. Arsitektur yang khas ini memberikan pesona tersendiri bagi desa ini.
  4. Keasrian Alam dan Hutan Bambu: Desa Penglipuran dikelilingi oleh hutan bambu yang luas. Hutan bambu ini memberikan keindahan alam serta memberikan udara segar dan nyaman bagi pengunjung. Selain itu, hutan bambu juga berfungsi sebagai kawasan resapan air yang penting bagi desa.
  5. Budaya dan Ritual Keagamaan: Memiliki kehidupan budaya yang kaya dan masih terjaga. Penduduk desa secara aktif melaksanakan berbagai ritual keagamaan, seperti Ngusaba dan kegiatan keagamaan di Pura Penataran. Pengunjung dapat menyaksikan dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan budaya dan ritual ini.
  6. Festival Budaya: Mengadakan Penglipuran Village Festival, sebuah festival budaya yang menampilkan berbagai kegiatan seperti parade pakaian adat Bali, Barong Ngelawang, parade seni budaya, dan lomba-lomba tradisional. Festival ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk merasakan dan menyaksikan kekayaan budaya Bali.
  7. Kuliner Khas: Menawarkan kuliner khas Bali yang unik, seperti loloh cemcem dan tipat cantok. Pengunjung dapat mencicipi makanan dan minuman tradisional ini yang memiliki cita rasa autentik dan unik.

Keunikan dan daya tarik Desa Wisata Penglipuran menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi pengunjung, menghadirkan suasana Bali yang otentik, alam yang indah, dan kehidupan budaya yang kaya.

Hutan Bambu

Hutan bambu di Desa Penglipuran merupakan salah satu daya tarik utama yang patut dikunjungi. Hutan bambu ini memiliki luas sekitar 45 hektar, atau sekitar 40 persen dari luas keseluruhan desa. Ada beberapa hal menarik yang bisa Anda temukan di hutan bambu ini:

  1. Keindahan alam: Hutan bambu menawarkan pemandangan yang indah dan menenangkan. Pohon-pohon bambu yang tinggi membentuk kanopi hijau yang rimbun, menciptakan suasana yang sejuk dan asri. Anda dapat berjalan-jalan di antara pohon bambu yang tinggi sambil menikmati udara segar dan suara alam yang menenangkan.
  2. Pelestarian alam: Hutan bambu di Desa Penglipuran merupakan bagian dari upaya pelestarian lingkungan dan warisan para leluhur. Hutan ini dijaga dan dilestarikan sebagai bentuk penghargaan terhadap alam dan untuk menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Pengunjung dapat melihat langsung betapa pentingnya keberadaan hutan bambu ini untuk menjaga ekosistem dan kualitas lingkungan di sekitar desa.
  3. Fungsi kawasan resapan air: Selain sebagai tempat yang indah, hutan bambu juga memiliki fungsi penting sebagai kawasan resapan air. Akar bambu yang kuat mampu menyerap air hujan dengan baik dan mencegah erosi tanah. Hal ini berkontribusi dalam menjaga kualitas tanah dan mengatur aliran air di daerah sekitar desa.
  4. Aktivitas yang bisa dilakukan: Selain berjalan-jalan dan menikmati pemandangan, Anda juga dapat melakukan berbagai aktivitas di hutan bambu. Misalnya, Anda bisa melakukan trekking ringan atau bersepeda melintasi jalur-jalur yang telah disediakan. Aktivitas-aktivitas ini memungkinkan Anda untuk lebih dekat dengan alam dan menikmati keindahan hutan bambu secara aktif.

Jangan lupa untuk menghormati aturan dan menjaga kebersihan saat berkunjung ke hutan bambu. Jaga kelestarian lingkungan dengan tidak merusak tanaman atau meninggalkan sampah di sekitar area hutan.

Nikmati pengalaman yang menenangkan dan penuh keajaiban di hutan bambu Desa Penglipuran!

Rumah Adat

Rumah adat adalah salah satu daya tarik utama. Desa ini terkenal dengan arsitektur tradisional Bali yang masih dipertahankan dengan baik. Rumah adat di Desa Penglipuran memiliki ciri khas yang unik dan menjadi lambang kekayaan budaya Bali.

Ciri-ciri rumah adat di Desa Penglipuran antara lain:

  1. Arsitektur: Rumah adat di Desa Penglipuran memiliki arsitektur khas Bali dengan atap yang berbentuk meru atau tumpangan serta dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Hal ini menciptakan suasana yang klasik dan estetik.
  2. Materi Bangunan: Bahan utama pembuatan rumah adat adalah kayu, bambu, dan anyaman bambu. Bahan-bahan alami ini memberikan kesan alami dan ramah lingkungan pada rumah adat.
  3. Tata Ruang: Rumah adat di Desa Penglipuran mengikuti konsep tata ruang tradisional Bali yang disebut dengan Tri Mandala. Rumah dibagi menjadi tiga wilayah yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala, masing-masing dengan fungsi dan kepentingan yang berbeda.
  4. Ornamen dan Dekorasi: Rumah adat dihiasi dengan berbagai ornamen dan ukiran tradisional Bali yang indah dan rumit. Ukiran-ukiran ini menggambarkan unsur alam, mitologi, dan kepercayaan spiritual Bali.

Melihat dan menjelajahi rumah adat di Desa Penglipuran memberikan pengalaman yang unik dan mendalam tentang kebudayaan Bali. Pengunjung dapat melihat langsung bagaimana masyarakat setempat hidup dan menjaga tradisi warisan nenek moyang mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, perlu diingat bahwa rumah adat di Desa Penglipuran adalah tempat tinggal warga setempat, oleh karena itu, kunjungan harus dilakukan dengan etika dan menghormati privasi penduduk setempat. Hindari masuk ke area pribadi tanpa izin dan jaga kebersihan lingkungan selama kunjungan.

Kunjungan ke rumah adat di Desa Penglipuran akan memberikan wawasan tentang budaya Bali yang kaya dan memperkaya pengalaman liburan Anda di destinasi ini.

Ciri Khas

Memiliki beberapa ciri khas yang membuatnya menjadi tujuan wisata yang menarik. Berikut adalah beberapa ciri khas Desa Penglipuran:

  1. Kebersihan: Terkenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Setiap rumah dan area di desa ini sangat terawat dan bersih. Penduduk setempat sangat menjaga kebersihan dan kerapihan desa mereka, sehingga menciptakan suasana yang nyaman dan indah untuk dikunjungi.
  2. Tata Ruang Desa: Desa Penglipuran dibangun dengan konsep Tri Mandala, yaitu pembagian wilayah desa menjadi tiga bagian, yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala. Konsep ini mengatur tata letak bangunan dan ruang desa dengan sangat teratur, mengikuti tradisi dan aturan adat Bali.
  3. Arsitektur Tradisional: Rumah-rumah di Desa Penglipuran didesain dengan arsitektur tradisional Bali yang khas. Atap meru, dinding anyaman bambu, dan ornamen-ornamen ukiran khas Bali menjadi ciri khas yang mencolok dari rumah-rumah di desa ini. Arsitektur yang memperhatikan detail dan keindahan ini memberikan pesona tersendiri bagi pengunjung.
  4. Hutan Bambu: Desa Penglipuran dikelilingi oleh hutan bambu yang luas. Hutan bambu ini tidak hanya memberikan keindahan alam yang menyejukkan, tetapi juga berfungsi sebagai kawasan resapan air dan pelindung desa. Hutan bambu menjadi ciri khas Desa Penglipuran dan menjadi salah satu daya tarik utama bagi pengunjung.
  5. Kelestarian Budaya: Desa Penglipuran sangat menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya Bali. Penduduk setempat secara aktif melaksanakan ritual keagamaan dan menjalankan adat istiadat yang diwariskan secara turun-temurun. Kelestarian budaya ini terlihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat desa dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Desa Penglipuran.

Ciri khas-khas tersebut membuat Desa Penglipuran menjadi destinasi wisata yang unik dan menarik. Pengunjung dapat merasakan suasana pedesaan yang tenang, keindahan alam, dan kekayaan budaya Bali yang masih sangat terjaga di desa ini.

Spot Selfie

Menawarkan sejumlah spot selfie menarik yang bisa menjadi latar belakang yang indah untuk foto-foto Anda. Beberapa spot selfie yang populer di Desa Wisata Penglipuran antara lain:

  1. Gerbang Masuk Desa: Gerbang masuk Desa Penglipuran dengan arsitektur tradisional Bali adalah salah satu spot yang sering digunakan untuk berfoto. Dengan latar belakang gerbang yang megah dan bersih, foto di sini akan memberikan kesan yang khas.
  2. Jalan Utama Desa: Jalan utama desa dengan rumah-rumah penduduk yang berderet di kedua sisi jalan juga menjadi spot yang menarik. Anda dapat berjalan-jalan di sepanjang jalan ini dan mengambil foto dengan latar belakang rumah-rumah tradisional.
  3. Pura Luhur Penglipuran: Pura Luhur Penglipuran adalah tempat suci yang terletak di Utama Mandala desa. Pura ini memiliki arsitektur Bali yang indah dan merupakan tempat yang baik untuk berfoto dengan suasana yang sakral.
  4. Hutan Bambu: Hutan bambu yang luas di sekitar desa juga merupakan spot selfie yang populer. Anda dapat berfoto di tengah-tengah hutan bambu yang rindang dengan cahaya yang menyelusup dari atas pepohonan.
  5. Pemandangan Sawah: Terletak di tengah perbukitan dan dikelilingi oleh pemandangan sawah yang hijau. Anda dapat mencari tempat yang strategis untuk mengambil foto dengan latar belakang pemandangan alam yang indah ini.
  6. Pura Penataran: Pura Penataran adalah salah satu pura penting di desa ini. Anda dapat mengambil foto di area pura dengan arsitektur tradisional Bali yang khas.

Pastikan untuk menghormati lingkungan dan adat setempat saat mengambil foto di Desa Wisata Penglipuran. Jaga kebersihan dan hindari merusak atau mengganggu kehidupan masyarakat setempat selama proses pengambilan foto.

Prewedding

Desa Penglipuran juga merupakan tempat yang populer untuk sesi prewedding atau pemotretan pra-pernikahan. Keindahan alamnya, arsitektur tradisional, serta suasana yang tenang dan alami membuatnya menjadi latar yang ideal untuk mengabadikan momen istimewa Anda.

Beberapa lokasi di Desa Penglipuran yang sering dipilih untuk pemotretan prewedding antara lain:

  1. Jalan Utama Desa: Jalan dengan hamparan batu-batu putih dan deretan rumah adat di kedua sisi jalan memberikan sentuhan yang klasik dan elegan pada foto prewedding Anda.
  2. Hutan Bambu: Hutan bambu yang mengelilingi desa memberikan nuansa alami dan romantis. Sorotan sinar matahari yang tembus melalui dedaunan bambu menciptakan efek cahaya yang indah.
  3. Pura Luhur Penglipuran: Pura yang menjadi pusat kegiatan keagamaan di desa ini juga merupakan latar yang menarik untuk pemotretan prewedding. Arsitektur pura yang megah dan pemandangan sekitar yang hijau akan menambah kesan sakral dan eksotis dalam foto-foto Anda.
  4. Sawah dan Persawahan: Desa Penglipuran dikelilingi oleh sawah-sawah hijau yang menawarkan pemandangan yang indah dan menenangkan. Anda bisa memilih lokasi di sekitar sawah untuk mengambil foto-foto dengan latar belakang alam yang memukau.

Pastikan untuk berkoordinasi dengan fotografer profesional yang berpengalaman dalam pemotretan prewedding di Desa Penglipuran. Mereka dapat membantu Anda menemukan sudut dan momen yang sempurna untuk menghasilkan foto-foto yang memukau dan mengabadikan kebahagiaan Anda sebelum pernikahan.

Selalu perhatikan aturan dan etika selama sesi pemotretan prewedding, seperti meminta izin kepada warga setempat sebelum memasuki area pribadi, menjaga kebersihan lingkungan, dan menghormati kebudayaan dan adat istiadat setempat.

Dengan memilih Desa Penglipuran sebagai lokasi pemotretan prewedding, Anda akan mendapatkan foto-foto yang unik dan berkesan dengan sentuhan budaya Bali yang kental dan keindahan alam yang menakjubkan.

Penginapan

Memiliki penginapan langsung di dalam desa itu sendiri. Namun, Anda dapat menemukan berbagai pilihan penginapan yang nyaman dan terjangkau di sekitar desa tersebut. Berikut adalah beberapa opsi penginapan di sekitar Desa Wisata Penglipuran:

  1. Hotel dan Resort: Terdapat beberapa hotel dan resor di sekitar area Desa Penglipuran yang menawarkan fasilitas dan kenyamanan modern. Beberapa pilihan yang populer antara lain hotel di Bangli, Kintamani, atau Gianyar yang berjarak sekitar 30-45 menit perjalanan dari desa.
  2. Villa dan Guest House: Anda juga dapat mencari villa atau guest house di sekitar desa yang menawarkan akomodasi yang lebih privat dan memiliki suasana yang tenang. Banyak villa dan guest house yang menyediakan fasilitas lengkap, termasuk dapur dan kolam renang pribadi.
  3. Homestay: Jika Anda ingin merasakan kehidupan masyarakat setempat secara lebih dekat, Anda dapat memilih untuk menginap di homestay. Homestay biasanya dikelola oleh penduduk desa dan menawarkan pengalaman menginap yang autentik serta kesempatan untuk berinteraksi dengan penduduk setempat.

Pastikan untuk memesan penginapan dengan waktu yang cukup, terutama pada musim liburan atau saat festival budaya di desa. Anda dapat mencari informasi lebih lanjut dan memesan penginapan melalui situs perjalanan online atau menghubungi agen perjalanan lokal yang dapat membantu Anda dengan pilihan penginapan yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.

Hotel Dekat

Berikut adalah beberapa hotel yang terletak dekat dengan Desa Wisata Penglipuran:

  1. Bali Eco Village: Bali Eco Village menawarkan akomodasi yang nyaman dengan pemandangan alam yang indah. Hotel ini memiliki fasilitas lengkap seperti kolam renang, restoran, dan spa.
  2. Kintamani Backpackers: Kintamani Backpackers adalah pilihan yang terjangkau untuk penginapan. Hotel ini menawarkan kamar-kamar sederhana dengan fasilitas dasar.
  3. The Ayu Kintamani Villa: The Ayu Kintamani Villa menawarkan vila-vila yang nyaman dengan pemandangan Danau Batur dan Gunung Batur. Vila ini dilengkapi dengan fasilitas lengkap seperti kolam renang, restoran, dan spa.
  4. Bangli Hill View Villa: Bangli Hill View Villa menawarkan vila-vila mewah dengan pemandangan pegunungan yang spektakuler. Vila ini dilengkapi dengan fasilitas seperti kolam renang pribadi, dapur, dan ruang tamu yang luas.
  5. Puri Bening Hayato Hotel: Puri Bening Hayato Hotel menawarkan penginapan yang nyaman dengan pemandangan yang indah. Hotel ini memiliki fasilitas seperti kolam renang, restoran, dan taman.

Pastikan untuk memeriksa ketersediaan dan memesan penginapan dengan waktu yang cukup sebelum perjalanan Anda. Anda juga dapat menggunakan situs perjalanan online atau menghubungi agen perjalanan lokal untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan memilih penginapan yang sesuai dengan preferensi dan anggaran Anda.

Kuliner

Menawarkan beberapa kuliner lokal yang dapat Anda coba saat mengunjungi tempat ini. Berikut adalah beberapa makanan khas dan tempat kuliner di sekitar Desa Penglipuran:

  1. Loloh Cemcem: Minuman tradisional khas Desa Penglipuran yang terbuat dari daun cemcem atau daun kloncing. Loloh Cemcem memiliki manfaat untuk melancarkan pencernaan dan biasanya disajikan dingin.
  2. Tipat Cantok: Makanan berat tradisional yang terdiri dari ketupat (nasi ketupat) dan sayuran rebus yang disajikan dengan bumbu kacang. Tipat Cantok biasanya dihidangkan sebagai hidangan yang lezat dan mengenyangkan.
  3. Warung Makan Bambu Bali: Salah satu tempat makan yang populer di sekitar Desa Penglipuran, Warung Makan Bambu Bali menawarkan hidangan tradisional Bali yang autentik. Anda dapat menikmati hidangan seperti nasi campur Bali, ayam betutu, bebek betutu, dan masih banyak lagi.
  4. Warung Tepi Bukit: Terletak di Bukit Penglipuran, Warung Tepi Bukit menawarkan pemandangan indah sambil menikmati hidangan tradisional Bali. Anda dapat mencoba hidangan seperti nasi goreng, mie goreng, sate ayam, dan masih banyak lagi.
  5. Warung Makan Kintamani: Terletak di sekitar kawasan Kintamani, Warung Makan Kintamani menyajikan hidangan khas Bali dengan pemandangan yang menakjubkan. Anda dapat mencoba hidangan seperti bebek goreng, sate lilit, dan pepes ikan.

Selain itu, terdapat juga warung makan dan restoran di sekitar Desa Penglipuran yang menawarkan berbagai masakan lokal dan internasional. Jangan ragu untuk mencoba makanan lokal saat mengunjungi desa ini untuk merasakan cita rasa autentik Bali.

Ninuman Khas

Desa Penglipuran juga memiliki minuman khas yang patut dicoba saat berkunjung. Salah satu minuman khasnya adalah “loloh cemcem”. Loloh cemcem adalah minuman tradisional yang terbuat dari daun cemcem atau daun kloncing. Minuman ini memiliki rasa segar dan khas, serta diketahui memiliki manfaat untuk melancarkan pencernaan.

Proses pembuatan loloh cemcem dilakukan secara tradisional. Daun cemcem direbus bersama air dan kemudian ditambahkan dengan sedikit gula atau gula kelapa untuk memberikan sedikit rasa manis. Minuman ini biasanya disajikan dingin dengan tambahan es batu, sehingga cocok untuk menghilangkan dahaga saat berjalan-jalan di Desa Penglipuran.

Selain loloh cemcem, ada juga minuman khas Bali lainnya yang bisa Anda coba di sekitar Desa Penglipuran, seperti es kelapa muda, es campur, atau minuman kopi tradisional Bali seperti kopi luwak atau kopi Bali.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi minuman khas ini saat berkunjung ke Desa Penglipuran dan nikmati kelezatan serta keunikan rasa dari minuman tradisional Bali.

Tempat Makan

Berikut adalah beberapa tempat makan di sekitar Desa Penglipuran dan Bangli yang bisa Anda kunjungi:

  1. Warung Makan Bambu Bali: Terletak di Desa Penglipuran, warung ini menyajikan hidangan tradisional Bali dengan suasana yang nyaman dan pemandangan alam yang indah.
  2. Warung Tepi Bukit: Terletak di Bukit Penglipuran, warung ini menawarkan pemandangan yang spektakuler sambil menikmati hidangan tradisional Bali. Nikmati hidangan mereka sambil menikmati pemandangan indah.
  3. Warung Makan Kintamani: Terletak di kawasan Kintamani, warung ini populer dengan hidangan khas Bali seperti bebek goreng, sate lilit, dan pepes ikan. Anda dapat menikmati hidangan sambil menikmati pemandangan Gunung Batur dan Danau Batur.
  4. Warung Subak: Terletak di Bangli, warung ini menyajikan hidangan khas Bali seperti ayam betutu, bebek betutu, dan sate ayam. Warung ini juga dikenal dengan suasana yang tenang dan pelayanan yang ramah.
  5. Warung Nyoman Sudi: Warung makan yang terletak di Desa Baha, Bangli, ini terkenal dengan hidangan nasi campur Bali yang lezat. Warung ini juga menyajikan variasi hidangan Indonesia lainnya.
  6. Warung Ibu Oka: Terletak di Desa Baha, Bangli, warung ini dikenal dengan hidangan babi guling yang lezat dan populer di Bali. Nikmati hidangan babi guling yang juicy dan disajikan dengan sambal khas Bali.
  7. Restoran Bangli: Terletak di pusat kota Bangli, restoran ini menyajikan hidangan Indonesia dan internasional. Restoran ini memiliki berbagai macam pilihan menu yang cocok untuk keluarga dan teman-teman.

Pastikan untuk mencicipi hidangan lokal Bali saat mengunjungi Desa Penglipuran dan sekitarnya untuk merasakan kelezatan kuliner tradisional dan nikmati suasana yang unik dari tempat-tempat tersebut.

Wisata Sekitar

Berikut adalah beberapa tempat wisata menarik di sekitar Desa Penglipuran dan Bangli yang dapat Anda kunjungi:

  1. Gunung Batur: Gunung Batur adalah gunung berapi aktif yang menawarkan pemandangan spektakuler. Anda dapat melakukan pendakian ke puncak gunung atau menikmati keindahan Danau Batur yang terletak di kaki gunung.
  2. Danau Batur: Terletak di kaki Gunung Batur, Danau Batur adalah danau vulkanik yang indah. Anda dapat menikmati kegiatan seperti naik perahu tradisional atau bersantai sambil menikmati pemandangan danau yang menakjubkan.
  3. Pura Kehen: Pura Kehen adalah salah satu pura tertua dan terbesar di Bali yang terletak di Bangli. Pura ini memiliki arsitektur yang indah dan dihiasi dengan ukiran tradisional. Anda dapat mengunjungi pura ini untuk mengagumi keindahan dan keberadaan spiritualnya.
  4. Desa Trunyan: Terletak di tepi Danau Batur, Desa Trunyan adalah desa unik di mana tradisi pemakaman mereka berbeda dengan desa-desa lainnya di Bali. Di sini, mayat-mayat diletakkan di bawah pohon besar tanpa dikubur atau dibakar.
  5. Air Terjun Tegenungan: Air Terjun Tegenungan adalah air terjun yang indah dan populer di Bali. Anda dapat berenang di kolam air terjun atau sekadar menikmati pemandangan alam yang menakjubkan.
  6. Goa Gajah: Goa Gajah, juga dikenal sebagai Gua Gajah, adalah tempat suci dan situs arkeologi. Di sini Anda dapat mengunjungi goa bersejarah yang dihiasi dengan patung-patung dan relief-relief unik.
  7. Desa Celuk: Desa Celuk terkenal dengan kerajinan peraknya. Anda dapat mengunjungi desa ini untuk melihat dan membeli perhiasan perak yang dibuat secara tradisional oleh para pengrajin lokal.

Pastikan untuk merencanakan perjalanan Anda dengan baik dan memperhatikan jarak dan waktu tempuh antara Desa Penglipuran dan tempat-tempat wisata tersebut. Selamat menikmati liburan Anda!

Tips

Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam mengunjungi Desa Penglipuran dan sekitarnya:

  1. Rencanakan dengan baik: Buatlah rencana perjalanan yang baik sebelum Anda berangkat. Identifikasi tempat-tempat wisata yang ingin Anda kunjungi, jarak dan waktu tempuh antara lokasi tersebut, serta jam operasionalnya. Hal ini akan membantu Anda mengoptimalkan waktu dan menghindari keterlambatan.
  2. Pakaian yang sesuai: Saat mengunjungi Desa Penglipuran atau tempat-tempat wisata lainnya, disarankan untuk mengenakan pakaian yang sopan dan sesuai dengan budaya lokal. Hindari mengenakan pakaian yang terlalu terbuka atau mengganggu kegiatan spiritual atau upacara yang mungkin sedang berlangsung.
  3. Patuhi aturan dan budaya setempat: Hormati aturan dan budaya setempat. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh pemandu wisata, jangan memotret atau mengganggu kegiatan upacara atau ritual keagamaan, dan hindari berperilaku yang tidak sopan atau mengganggu ketertiban.
  4. Jaga kebersihan: Salah satu daya tarik Desa Penglipuran adalah kebersihannya. Selalu jaga kebersihan dan hindari membuang sampah sembarangan. Gunakan tempat sampah yang disediakan atau bawa kantong plastik untuk menyimpan sampah Anda hingga menemukan tempat pembuangan yang sesuai.
  5. Patuhi protokol kesehatan: Pastikan Anda mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, terutama saat ini di tengah pandemi COVID-19. Selalu menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer secara teratur, dan menjaga jarak fisik dengan orang lain.
  6. Bersikap ramah dan hormat: Bersikaplah ramah dan hormat terhadap penduduk lokal dan wisatawan lainnya. Jika Anda memiliki pertanyaan atau butuh bantuan, jangan ragu untuk bertanya kepada penduduk setempat atau petugas wisata.
  7. Perhatikan cuaca: Periksa perkiraan cuaca sebelum Anda berangkat dan siapkan pakaian yang sesuai. Bawa payung atau jas hujan jika diperlukan, terutama jika Anda berencana mengunjungi air terjun atau daerah yang terbuka.
  8. Bawa perlengkapan yang diperlukan: Pastikan Anda membawa perlengkapan yang diperlukan, seperti kamera, sunscreen, topi, botol air minum, dan obat-obatan pribadi jika diperlukan.
  9. Menyusun anggaran: Tetapkan anggaran perjalanan Anda sebelum berangkat dan pastikan Anda memiliki cukup uang tunai atau alat pembayaran lainnya yang diterima di tempat-tempat wisata atau restoran di sekitar Desa Penglipuran.
  10. Bersantai dan nikmati: Saat menjelajahi Desa Penglipuran dan wisata sekitarnya, jangan lupa untuk bersantai dan menikmati setiap momen. Rasakan keindahan alam, hiruk-pikuk budaya, dan suasana yang unik dari tempat-tempat yang Anda kunjungi. Nikmati kuliner lokal, berinteraksi dengan penduduk setempat, dan buat kenangan indah selama perjalanan Anda.
  11. Gunakan aplikasi atau peta: Untuk memudahkan perjalanan Anda, gunakan aplikasi peta atau panduan wisata yang dapat membantu Anda menemukan lokasi tujuan, mencari restoran atau penginapan terdekat, dan memberikan informasi penting lainnya tentang tempat-tempat yang ingin Anda kunjungi.
  12. Jaga keamanan: Perhatikan keamanan Anda dan barang bawaan selama perjalanan. Hindari menyimpan barang berharga di tempat yang terlalu terlihat atau mengumbar kekayaan Anda di tempat umum. Selalu periksa keamanan penginapan Anda dan hindari tempat yang tidak aman atau kurang terawat.
  13. Jangan lupa dokumentasi: Abadikan momen-momen berharga selama perjalanan Anda. Ambil foto-foto indah dan rekam video untuk mengenang pengalaman Anda di Desa Penglipuran dan sekitarnya. Tetapi ingatlah untuk tetap menghormati privasi orang lain dan mematuhi aturan penggunaan kamera di tempat-tempat wisata.
  14. Jelajahi sekitar dengan sepeda atau berjalan kaki: Untuk merasakan pengalaman yang lebih dekat dengan alam dan budaya lokal, pertimbangkan untuk menjelajahi sekitar Desa Penglipuran dengan sepeda atau berjalan kaki. Ini akan memungkinkan Anda menikmati pemandangan yang lebih detail, berinteraksi dengan penduduk setempat, dan merasakan atmosfer yang lebih autentik.
  15. Belajar tentang budaya dan sejarah: Manfaatkan kesempatan ini untuk belajar tentang budaya dan sejarah Desa Penglipuran serta Bali secara umum. Ajukan pertanyaan kepada penduduk setempat, kunjungi museum atau tempat bersejarah, dan terlibat dalam kegiatan budaya seperti tari atau upacara tradisional jika ada kesempatan.
  16. Beri ulasan dan rekomendasi: Setelah perjalanan selesai, berikan ulasan dan rekomendasi mengenai tempat-tempat yang Anda kunjungi. Ini akan membantu wisatawan lain dalam merencanakan perjalanan mereka dan juga memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam industri pariwisata setempat.

Kesimpulan

Desa Penglipuran adalah sebuah destinasi wisata yang menawarkan keunikan dan keindahan alam serta budaya Bali yang kaya. Dengan konsep desa adat yang terjaga dengan baik, pengunjung dapat merasakan suasana autentik dan asri dari desa ini. Kebersihan dan keindahan desa ini telah mendapatkan pengakuan dunia dengan penghargaan sebagai salah satu desa terbersih di dunia.

Dalam perjalanan ke Desa Penglipuran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti menghormati adat setempat, menjaga kebersihan, dan mematuhi aturan yang berlaku. Pengunjung dapat menjelajahi desa ini dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda untuk merasakan pengalaman yang lebih dekat dengan alam dan budaya lokal. Ada juga banyak kuliner khas dan tempat makan yang dapat dinikmati di sekitar desa ini.

Selain mengunjungi Desa Penglipuran, pengunjung juga dapat mengeksplorasi wisata-wisata sekitar yang menawarkan keindahan alam, seperti Gunung Batur dan Danau Batur. Ada juga pilihan penginapan yang nyaman di sekitar desa untuk menginap selama perjalanan Anda.

Dengan memperhatikan tips dan saran yang telah disampaikan, Anda dapat mengoptimalkan perjalanan Anda ke Desa Penglipuran dan sekitarnya, merasakan pengalaman yang tak terlupakan, dan memberikan kontribusi positif kepada lingkungan dan masyarakat setempat.

Desa Adat Penglipuran terkenal karena tata ruangnya yang konseptual dan perumahan yang tertata rapi. Bangunan-bangunan tradisional terbuat dari bambu, dengan dinding dan atap yang seragam. Setiap rumah memiliki pintu masuk utama yang terbuat dari bambu yang disebut angkul-angkul. Desa ini juga memiliki taman-taman bunga yang indah yang menghiasi tepi jalan.

Selain itu, desa ini juga menawarkan suasana yang tenang dan damai karena kendaraan bermotor tidak diperbolehkan masuk ke kompleks perumahan. Wisatawan dapat menikmati jalan-jalan bersih dan bersantai di balai banjar atau warung makanan dan minuman yang tersedia di sejumlah rumah penduduk. Desa Adat Penglipuran juga menjadi objek wisata yang terkenal di Bali. Keberadaannya yang strategis berdekatan dengan tempat wisata lain di Bangli, seperti Kintamani, Pura Kehen, dan air terjun Tukad Cepung, menjadikannya tujuan yang menarik bagi wisatawan.

Selain itu, desa ini juga menawarkan penginapan di rumah-rumah penduduk yang dapat memungkinkan wisatawan merasakan suasana dan kehidupan masyarakat setempat. Desa tradisional Penglipuran juga sering menjadi tujuan study tour bagi para siswa yang ingin mengenal budaya dan tradisi Bali secara langsung. Selama mengunjungi Desa Penglipuran, wisatawan juga dapat mengunjungi Pura Penataran yang terletak di desa tersebut. Ada juga hutan bambu yang menjadi tempat rekreasi menarik dan menjadi salah satu spot foto selfie yang populer.

Desa Penglipuran juga memiliki beberapa tradisi dan kebiasaan unik. Misalnya, pohon bambu hanya boleh ditebang dengan izin tetua desa, dan tidak ada pembakaran mayat, melainkan jasad langsung dikubur. Desa ini juga memiliki Monumen Taman Pahlawan yang dapat menjadi tempat edukasi bagi anak-anak sekolah. Saat berkunjung ke desa ini, wisatawan dapat mencoba minuman khas yang disebut Cemceman, yang terbuat dari daun cemcem dengan rasa manis dan sedikit asam.

Related posts